Konsep Diri : Pentingnya Mengenal Diri Sendiri
Pada dasarnya setiap manusia
cenderung untuk mengenali dan mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik,
lebih matang dan lebih mantap. Oleh sebab itu dimulai dengan pertanyaan “siapa
saya? (who am I?)” dan apa saja yang dia rasakan tentang dirinya. Konsep diri
setiap orang menjadi berbeda dan menunjukan identitas personal maupun sosial.
Mempelajari
konsep diri akan lebih baik karena akan mengenali dirinya sendiri terlebih
dahulu sebelum mengenal orang lain. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh
pengetahuan totalitas diri yang tepat dengan menyadari kelebihan yang dimiliki
maupun kekurangan yang ada pada diri sendiri. Perihal mengenai diri sendiri
yang telah disebutkan akan dibahas pada teori tentang konsep diri.
Definisi
konsep diri mempunyai beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli.
Pada prinsipnya konsep diri adalah sesuatu yang penting untuk mengenali diri
sendiri dalam menghadapi suatu kehidupan yang nyata, baik saat ini maupun saat
yang akan datang khususnya yang berhubungan dengan karir dan prestasi kerja.
Konsep
diri bukan bawaan lahir melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses sejak
lahir dan pengalaman selama hidup melalui pengindraan, perasaan yang akan
datang dari dalam dirinya atau dari lingkungannya.
Konsep
diri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : pola asuh orang tua,
saudara sekandung, pendidikan, sahabat, masyarakat, pengalaman, penilaian diri
atau penilaian internal.
Penerapan
konsep diri dinyatakan bahwa individu harus dapat menyadari kelemahan atau
kekurangannya dan berusaha jujur terhadap diri sendiri, menyadari peranannya
serta tenggang rasa terhadap orang lain.
Konsep
diri banyak mempengaruhi proses pengembangan diri. Di dalam konsep diri terbagi
menjadi dua yaitu : konsep diri bersifat positif dan konsep diri bersifat
negatif. Cara menumbuhkan konsep diri yang bersifat positif adalah dengan “positive
thingking” dan “potential power”.
Mengenali
diri sendiri sebagai individu dan menganali diri sendiri dalam hubungannya
dengan orang lain atau mengenali orang lain yang akan memberikan umpan balik
terhadap dirinya sangatlah diperlukan.
Untuk
mengenali orang lain ada beberapa pendekatan antara lain : pendekatan teori
Johari Window dengan menggunakan 4 (empat) jendela untuk mengenal diri sendiri
dan mengenal diri sendiri dipandangan orang lain yaitu daerah terbuka, daerah
tertutup, daerah buta dan daerah gelap.
Mengembangkan
diri dan dalam hubungannya dengan orang lain dengan pendekatan kompetensi
merupakan suatu konsep yang saat ini banyak digunakan untuk mengukur kegagalan
dan keberhasilan seseorang dalam pekerjaan. Konsep ini mengungkapkan bahwa
kompetensi adalah sebagai kumpulan perilaku, pengetahuan, keterampilan yang
harus ada atau harus dimiliki seseorang dan diperlukan dalam posisi jabatan
tertentu agar dapt melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan pada jabatan
tertentu atau posisi pekerjaan tertentu.
Ada
beberapa pandangan tentang jenis kompetensi yaitu antara lain :
- Kompetensi dapat dibentuk oleh interaksi faktor bawaan dengan faktor pengalaman yang menyebutkan terdiri dari : kompetensi teknis dan kompetensi perilaku.
- Kompetensi menurut “Iceberg model elemen kompetensi” terbagi menjadi dua yaitu : “hard competency” dan “soft competency”.
Dalam
kamus kompetensi tersebut ditulis secara lengkap semua kompetensi yang
dibutuhkan dalam hubungannya dengan jenis pekerjaan atau jabatan. Namun setiap
jenis pekerjaan atau jabatan akan dibutuhkan beberapa kompetensi biasanya
disebut dengan “standar kompetensi”.
Standar
kompetensi jabatan dibagi dalam 3 (tiga) penggolongan yaitu :
- Kompetensi Umum adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di lingkungan kerja unit organisasinya.
- Kompetensi Inti adalah kompetensi yang harus dimiliki setiap karyawan yang sesuai dengan jenjang karir jabatannya (misalnya jenjang karir jabatannya sebagai Kepala Divisi).
- Kompetensi Khusu adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh masing-masing karyawan yang sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab tertentu yang sudah dipangkunya (misalkan jabatan yang sudah dipangkunya saat ini sebagai Kepala Divisi Bidang Pemasaran).
Kompetensi dapat digunakan untuk
mengukur menggambarkan pengelompokan pengetahuan, keahlian, perilaku yang
menentukan keberhasilan dan kegagalan seseorang dalan pekerjaan.
Pengelompokan
pengetahuan, keahlian, perilaku yang dimaksud bukanlah pengelompokan yang
terpisah-pisah yang memiliki batas-batas yang tegas, melainkan merupakan cluster
atau pengkategorisasian berdasarkan ciri-ciri yang menonjol dan unik dan
saling berhubungan satu sama lain.
Pertanyaannya apakah kalian sudah
mengenal diri kalian secara baik ? Mengenal diri kalian dengan sangat baik ?
Bagaimana dapat mengembangkan diri apabila kita sendiri tidak mengenal diri
kita sendiri dengan baik ?
Sudah saatnya kita mengenali diri
kita sebaik mungkin dan lebih baik lagi, supaya kita dapat dengan mudah
mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita masing-masing secara optimal.
Tags : Konsep Diri, Mengenal Diri
Sendiri, Cara Mengembangkan Diri Sendiri, Memperbaiki Diri Sendiri Agar Lebih
Baik, Konsep Dasar Mengenal Diri Sendiri, Berubah Menjadi Lebih Baik, Mengenali
Diri Kita Sendiri Lebih Dalam Lagi.
0 Response to "Konsep Diri : Pentingnya Mengenal Diri Sendiri"
Post a Comment